Binatangisme


Animal Farm terbit pertama kali tahun 1945. Awalnya tak mendapatkan perhatian sama sekali karena dianggap sebagai cerita dongeng binatang saja. Belakangan barulah disadari bahwa karya ini merupakan sebuah kritik alegoris yang tajam pada kekuasaan otoriter. Animal Farm menjadi masyhur dan menempatkan pengarangnya, George Orwell  bersama karyanya yang lain, 1984, ke barisan sastrawan besar Inggris dan bahkan dunia. Animal Farm disalin ke Bahasa Indonesia pertama kali tahun 1963 oleh Joesoef Souyb, seorang penulis prolifik asal Medan saat itu. Salinan itu diterbitkan oleh Seminar, sebuah badan penerbit di Medan dengan judul Kisah Pertanian Hewan.

 Pada tahun 1983, jadi duapuluh tahun kemudian, Mahbub Djunaidi, kolomnis terkemuka era itu, menerjemahkan lagi Animal Farm. Terjemahan itu ia kasih judul Binatangisme dan diterbitkan oleh penerbit Iqra, Bandung. Situasi pengap Orde Baru sepertinya yang melecut Mahbub untuk menerjemahkan dan menerbitkan ulang karya tersebut. Mahbub bukanlah penerjemah yang patuh pada bahasa sumber. Penerjemah yang patuh biasanya sangat setia pada makna asli, namun resikonya, terjemahannya sangat harfiah dan kaku. Berbeda dengan itu, Mahbub lebih masuk pada pemaknaan daripada kesetiaan harfiah. Karena itu terjemahannya sangat mengalir, lincah, lancar, kontekstual dan pembaca seolah disuguhkan karya berbahasa Indonesia asli. Binatangisme bukanlah terjemahan terbaik, apalagi yang paling benar, atas Animal Farm, tapi kami rasa gaya parodi Mahbub mungkin paling cocok dengan gaya dan semangat yang hendak disampaikan karya ini.

Produk berupa ebook
Format PDF
Harga Rp.2.000

Komentar