Pada awalnya organisasi ini diabaikan bahkan oleh Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Namun ISIS mengejutkan dunia ketika sukses menaklukkan wilayah yang luasnya setara dengan wilayah Inggris Raya, dan mengumumkan siap menumpahkan darah siapa pun yang menghalangi jalan mereka.Wartawan berkebangsaan Amerika Serikat, Michael D. Weiss dan analis Syria, Hassan Hassan, dalam buku ini menjelaskan bagaimana kelompok penuh kekerasan ini muncul dari reruntuhan kelompok pemberontak Irak, berkembang menjadi tentara jihadis teror skala internasional dan masyhur karena menayangkan sejumlah video penyembelihan manusia. Penulis memulai dengan urian tentang IeluhurISIS: Abu Musab al-Zarqawi, pendiri al-Qaeda Irak. Weiss dan Hassan menjelaskan bagaimana berbagai intrik, persaingan; dan peperangan yang membentuk ISIS yang melibatkan tokoh-tokoh jihadis mulai dari al-Zargawi, al-Maqdisi, Osania bin Laden, dan al-Zawahiri hingga ke Abu Bakr al-Baghdadi—termasuk, tentu saja, peran serta manuver politik dan militer dari pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat, konspirasi Iran dan Syria, serta keterlibatan beberapa suku di Irak-Syria beserta pasukan pemberontak Sunni seperti Jabhat al-Nusra dan FSA (Free Syrian Army). Berdasarkan wawancara dengan para mantan pejabat tinggi militer Amerika Serikat, para anggota ISIS, dan pejabat intelijen Amerika Serikat, Irak, dan Syria, dua penulis buku ini mengungkapkan bagaimana persaingan dan pertikaian eksternal dan internal di dalam kelompok jihadis, bagaimana strategi perang, sumber dana dan ekonomi serta cara-cara kelompok ini menggunakan agama sebagai justifikasi untuk berbagai tindakan terornya. Meski boleh jadi ada yang tak sependapat dengan ulasan di sini, namun buku ini didasarkan pada riset yang baik. Secara keseluruhan, buku ini sangat berharga dan menarik untuk dibaca siapa saja, mulai dari pembaca umum sampai pakar yang ingin mempelajari fenomena ISIS pada khususnya dan gerakan jihadis pada umumnya.
Komentar
Posting Komentar